peluang usaha

Kamis, 15 September 2011

Kontroversi Tentang OSPEK dan Tip Mengikuti OSPEK..!!!

Cita-citaku dihari selasa adalah bangun pagi, dibalik bangun pagi itu ada satu tujuan yakni bersepeda dijejalanan. Karena masih pagi wajar bila masih lumayan sepi, tapi yang membuat suasana lebih rame adalah penampakan anak-anak muda yang memakai baju putih hitam dengan dandanan dan asesoris yang tak biasa diluar hari-hari biasa, aku pastikan mereka adalah maba alias mahasiswa baru yang pada berangkat pagi untuk keperluan ospek, kenapa buru-buru memastikan padahal gak ada bukti? buktinya jelas yakni pakaian putih hitam, dimana-mana maba ospek pasti kostumnya putih hitam kemudian mengenakan asesoris yang tak biasa!
Asesoris yang tak biasa yang terlihat olehku adalah ada yang membawa tas berbahan karung gandum, ada yang dari kardus dan yang paling keren adalah ‘tempat sampah’! mungkin itu masing-masing jurusan tasnya berbeda. Lalu tutup kepalanya ada yang pakek capil/topi petani, tutup kepala bayi, ada pula yang pakek peci. Jasnya warna orange, kampusnya diwilayah Jogja, pengen ambil gambarnya tapi gak tega dan takut dimasal. Kalo semasa aku muda dulu pernah ngrasain gituan disuatu tempat wil Semarang tapi namanya kegiatannya bukan OSPEK, namanya adalah WARNA! apapun namanya, jenisnya tetap aja OSPEK!
Kontroversi Tentang OSPEK:
Keberadaan kegitan semacam OSPEK sebenarnya kontroversi, tanya kenapa? karena ada sebagian yang menghendaki OSPEK itu ditiadakan, karena dianggap sebagai ajang balas dendam, penyiksaan, penganiayaan dan bahkan pernah ada berita yang mengabarkan ada yang meninggal dunia ketika masa-masa OSPEK, entah meninggalnya karena beratnya OSPEK atau karena penyakit. Memangsih OSPEK itu kebanyakan adalah aktifitas yang pasti ada acara bentak-bentak, teriak-teriak, cepat lari-cepat lari, dan alasan dibalik semua itu adalah melatih disiplin! Kalo memang OSPEK itu dianggap sebagai ajang balas dendam berarti ‘panitia ospek itu adalah sosok-sosok jiwa pendendam dong’? yang otomatis ‘menularkan jiwa pendendamnya kepada adik angkatannya?’. Kalo aku sih kurang setuju kalo ospek itu dianggap ajang balas dendam asal tidak ada acara bentak-bentak, teriak-teriak dan sekitarnya! Jangan jadikan maba sebagai boneka yang disuruh-suruh seenaknya. Bila perlu ubah aktifitas ospek itu menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat. Segala bentuk tugas yang mendorong kreatifitas sih, oke-oke aja, cuma gak perlu pakek bentak-bentak atau teriak-teriak, kan kasian kalo itu maba ada yang jantungan.
Tip Mengikuti OSPEK:
Menurutmu apakah ospek itu hal yang menakutkan? pasti ada yang ketakutan tapi ada pula yang menganggap itu hanyalah sekedar seru-seruan belaka. Takut gak takut Berikut adalah Tip Buat Yang Lagi Pada OSPEK:
1. Kalau mau aman: ikuti aturan dengan baik dan benar, misal suruh masuk setengah enam ya datanglah sebelum setengah enam, kerjakan tugas dengan baik, suruh bawa sapu lidi ya bawalah sapu lidi dan sekitarnya. Dengan demikian urusan ospek lancar tanpa ada masalah hingga akir waktunya.
2. Kalau mau meninggalkan kesan: ikuti aturan dengan tidak baik dan tidak benar, misal suruh masuk setengah enam ya datanglah jam setengah delapan, suruh bawa sapu lidi ya bawalah keset, suruh pakai kostum putih hitam ya pakailah kaos sepak bola dan kalo ditanya bilang aja “GARUDA DIDADAKU”. Dengan demikian akan tercipta kesan yang tak terlupakan yakni ‘kena hukuman dari pengurus ospek-nya’!
3. Jangan Takut! kata OSPEK itu bagaikan momok yang menakutkan diawal kuliah, tapi itu hanya berlaku bagi sebagian orang aja karena sebagian lainnya terdapat jiwa-jiwa pembangkang eh pemberani yang tak takut dengan yang namanya OSPEK. Buat para penakut ya ikuti aja point 1, Buat para pembangkang kalo berani ikuti poit 2 tapi tetap dianjurkan point 1.
4. Bila kamu dibentak-bentak: jangan takut apalagi nangis, tenang aja karena kamu gak bakalan kenapa-napa, justru yang bentak-bentak kamu itu yang bakalan capek sendiri.
5. Kalau kamu mendapati kegiatan ospek yang keterlaluan menyiksa segera ngadu ke yang berwajib, bisa ke ortumu biar ortumu demo ke kampus, bisa ke polisi biar diusut, atau ke komnas HAM!

By widha utawi idha

0 comments:

Posting Komentar